Thumb
  • 01 November 2022

Pembinaan atlet sejak dini sudah barang tentu menjadi prioritas utama dalam setiap federasi olahraga. Namun lebih dari itu, tak bisa dikesampingkan bagaimana juga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penunjangnya, seperti pelatih dan wasit, yang tentunya akan mengiringi keberhasilan dalam pengembangan cabor bersangkutan.

Kondisi ini disadari benar oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim, dengan menggelar kursus wasit untuk lisensi C3 dan C2. Berlangsung sejak Senin (31/10) kemarin, kegiatan selama enam hari ini disebut sebagai yang terbesar dari kegiatan serupa secara nasional. Ini tak lepas dari tingginya animo peserta, tak kurang dari 60 orang mengikuti pelatihan yang diadakan di Hotel Royal Park Samarinda tersebut.

"Biasanya paling banyak itu satu kelas hanya 40 orang, kali ini untuk C3 itu ada 55 peserta dan 12 yang mengikuti C2," ujar Instruktur Pelatihan Wasit Nasional, Aries Papuling.

Diterangkan wasit asal Ternate ini, ada tiga poin utama yang diberikan dalam kursus ini. Pertama, terkait pemahaman tentang pertandingan, kemudian praktek lapangan dan cara memimpin pertandingan. Selain itu para peserta juga akan menjalani tes visual, dengan menyaksikan rekaman kejadian dalam sebuah pertandingan, untuk selanjut akan dimintai analisanya masing-masing. Dilanjutkan dengan tes fisik dan tes video.

"Nanti baru akan terlihat rangking terbaik. Outputnya dari pelatihan ini, akan menghasilkan pengadil lapangan yang benar-benar berkualitas," papar Aries menjabarkan.

Lebih jauh Aries menilai jumlah wasit yang ada di Indonesia sudah cukup ideal, bahkan kelebihan. Hanya saja masih ada di antaranya yang masih kurang dalam pemahaman regulasi. Selain itu jumlah wasit yang banyak ini, tidak diimbangi dengan banyaknya kompetisi.

Hal sebaliknya justru terjadi di Kaltim, Aries menilai secara fasilitas, ia merasa iri dengan yang dimiliki daerah ini. Namun hal ini justru tak diimbangi dengan jumlah wasit yang masih kurang.

Kondisi ini juga diakui oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Asprov PSSI Kaltim, Syafruddin Duntu. Bahwa secara kuantitas, Kaltim sangat kekurangan personel korps baju hitam ini. Maka dari itu, sejalan dengan program organisasi, secara bertahap peningkatan kualitas SDM akan terus ditingkatkan.

"Ya, jumlah wasit yang ada saat ini masih kekurangan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan semakin banyak wasit yang paham regulasi tentu akan lebih baik," harap Syafruddin memungkasi.