Thumb
  • 15 November 2022

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim baru saja menuntaskan kursus pelatihan wasit, Minggu (6/11) lalu. Meski hanya pelatihan untuk pengadil berlisensi C3 dan C2, namun diharapkan bisa mengatasi kekurangan wasit berlisensi di daerah ini.

Kursus wasit yang digelar 6 hari itu disebut sebagai pelatihan dengan jumlah terbesar yang pernah ada. Ada sekitar 64 peserta dari seluruh Kaltim yang ambil bagian dalam pelatihan yang menghadirkan instruktur-instruktur dari wasit-wasit elit nasional tersebut. Lisensi yang dikursuskan memang masih terbatas pada lingkup lokal. Untuk pengadil berlisensi C3, hanya bisa bertugas di lingkup askab atau askot tempatnya bernaung. Sementara lulusan C2, bisa memimpin pertandingan di seluruh kabupaten/kota dalam satu asprov.

Nurdin dari Komisi Wasit Kaltim menjelaskan secara umum pelaksanaan berjalan cukup lancar. Ia juga menilai seluruh peserta memiliki kemampuan memahami yang sangat baik. "Apalagi untuk C3 dan C2 ini sifatnya hanya lebih ke pengenalan, jadi tidak dituntut seperti halnya wasit untuk memimpin pertandingan di Liga 1," jelas Nurdin.

Walau secara umum seluruh peserta dinyatakan layak, namum dalam penilaian tetap ada pemeringkatan. Untuk mereka yang meraih predikat terbaik, seperti yang dibahas dalam pembukaan kegiatan, akan diberikan kesempataj untuk ditugaskan dalam event resmi PSSI Kaltim.

"Kebetulan PSSI akan segera memutar Piala Soeratin. Seperti yang dijanjikan, lulusan terbaik nanti akan kami tugaskan di kompetisi itu," ucap Nurdin.

Disinggung potensi wasit-wasit Kaltim, Nurdin melihat ada beberapa peserta yang potensial untuk bisa ditingkatkan lisensinya ke jenjang nasional. Beberapa di antaranya, selain mempunyai pemahaman materi yang baik, juga ditopang dengan fisik oke. Sehingga menurutnya layak untuk mengambil lisensi yang lebih tinggi.

"Beberapa peserta di C2 itu ada yang poin tes fisiknya 7 dan 8, ini sudah luar biasa," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Asprov PSSI Kaltim, Syafruddin Duntu, mengaku puas dengan suksesnya kegiatan kursus wasit ini. Di mana ini akan menjadi jawaban atas masih minimnya jumlah wasit berlisensi di Kaltim. Saat menutup kegiatan, Syafruddin meminta seluruh peserta untuk segera melaporkan diri ke askab/askot tempat mereka berasal.

"Saya juga minta mereka untuk terus meningkatkan kemampuan dan pemahamannya terkait regulasi pertandingan. Apalagi sepak bola ini kan sudah jadi industri olahraga," pungkasnya.