Thumb
  • 05 Desember 2022

Jalan panjang menelusuri 193 desa di 18 kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) hanya untuk mencari pesepak bola asli daerah, berbuah manis. Kesebelasan Kutai Kartanegara, tak hanya sekadar menoreh sejarah untuk pertama kali meraih emas sepak bola Porprov, tapi juga menyiratkan pesan tentang putra daerah.

"Ini sebuah kebanggaan bagi kami, bahwa putra asli daerah juga hebat dan bisa berprestasi," ujar H Ardinansyah atau lebih akrab disapa H Nan, Ketua Askab PSSI Kukar.

Dengan mata memerah dan suara berat, H Nan tak kuasa menahan rasa bangganya atas keberhasilan atlet-atletnya meraih emas di cabor paling bergengsi itu. Semangat juang disertai semangat pantang menyerah, berhasil mengantarkan Kukar sebagai kampiun sepak bola Porprov, usai mengalahkan tuan rumah Berau, dengan skor tipis 1-0.

Rasa haru pun tak bisa disembunyikan Ketua KONI Kukar Rahman yang menyebut ini menjadi sejarah sendiri bagi Kukar. Selama 27 tahun penantian, untuk pertama kalinya, sepak bola Kukar menjadi juara Porprov. Terlebih kemenangan ini diraih dengan mengandalkan murni talenta-talenta asli daerah.

"Tak peduli mau juara umum, nomor dua atau tiga di Porprov. Tapi emas sepak bola bagi kami serasa juara," cetus Rahman.

Dengan perasaan yang sama, pelatih Kukar, Rahmat Hidayat alias Rambo, menyebut kemenangan ini menjadi bukti bahwa usaha tak akan mengkhianati hasil. Pesiapan panjang selama kurang lebih 6 bulan, mengumpulkan pemain dari beberapa daerah berbeda, menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelatih untuk meramu skuad ini bisa menjadi yang terbaik.

"Tentu ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak termasuk para pemain yang sudah berjuang keras di lapangan," ucap pelatih yang juga menangani skuad PON Kaltim di Papua itu.

Pertandingan sendiri berjalan cukup ketat. Kedua tim tampil ngotot, terlebih tuan rumah Berau yang ingin sekali menjadi juara di kandang sendiri. Namun gol Ravie Jaya Pratama di menit ke-35 ni juga menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga final, Minggu (4/12) sore kemarin.

Sementara itu manajer sepak bola Berau, Jakariya, menerima dengan lapang dada kekalahan ini. Menurutnya bisa melaju hingga ke final, merupakan pencapaian tersendiri bagi Berau.

"Bisa sampai di final itu sudah luar biasa, anak-anak juga sudah berupaya sekuat tenaga. Pertandingan juga berjalan lancar dan sportif," ucap Jakariya.

Hadir dalam pertandingan itu, Bupati Berau Sri Juniarsih dan wakilnya Gamalis. Didaulat untuk mengalungkan medali kepada sang juara, Ketua KONI Kaltim, H Rusdiansyah Aras. Serta mewakili Asprov PSSI Kaltim, Wakil Ketua Syafruddin Duntu.

Ditemui usai penyerahan medali, Sri Juniarsih mengaku bahwa kekalahan timnya menjadi pelajaran tersendiri. Ia mendengar sendiri, bahwa Kukar sudah menyiapkan timnya sejak lama.

"Pastinya kami ingin menang. Tapi usaha berbanding lurus dengan hasil, sehingga dengan persiapan yang cukup panjang, mereka layak menjadi juara," pungkas Sri.