Thumb
  • 17 Mei 2023

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim, Senin (15/5) lalu sudah memulai tahapan awal seleksi pemain sepak bola pra PON. Seperti diketahui, para pemain yang dipanggil adalah mereka yang terlibat dalam turnamen Nabil Husien Cup, Ramadan lalu untuk putra. Serta pemain putri yang berkompetisi di ajang Piala Pertiwi regional Kaltim beberapa waktu lalu.

"Total yang memenuhi panggilan untuk putra sekitar 62 orang. Putrinya lebih banyak, sekitar 70 pemain," ucap Direktur Teknik (Dirtek) Asprov PSSI Kaltim Iwan Setiawan.

Secara umum, Iwan menilai pemain yang memenuhi syarat usia untuk kualifikasi PON ini sudah tak lagi berorientasi kepada kualitas teknik bermain. Seperti passing, dribbling dan teknik dasar lainnya. Menurutnya, jika masih masih ada yang bermasalah dengan teknik, maka ia akan tutup mata saja, membiarkan mereka sekadar mengikuti tahapan seleksi.

"Selaku Dirtek Asprov, tugas saya adalah membangun, menghidupkan dan membuat gairah di sepak bola usia muda di daerah ini. Semoga ini bisa memotivasi daerah-daerah di Kaltim untuk terus melakukan pembinaan secara berkelanjutan," jelas mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.

Dengan detail Iwan memaparkan, setelah meyakini tak ada masalah dalam hal teknik, ada tiga poin penting yang menjadi dasar penilaiannya. Di mana ini mengacu pada filosofi sepak bola yang diyakini Iwan, yakni scanning, decision dan execution. Ia mencontohkan, teknik dribbling dan passing yang merupakan turunan dari aspek eksekusi. Dari situ, prosesnya meningkat ke decision, terdiri dari tiga aspek sepak bola, yaitu deffending, trantition dan attacking.

"Jadi orientasinya lebih ke decision making atau membuat keputusan. Misal, saat bertahan, apakah pemain ini benar-benar melakukannya dengan prinsip deffend, seperti pressing, cover dan balance. Begitu juga ketika menyerang, bagaimana mencari timing dan posisi yang tepat," urai Iwan mencontohkan.

Dikatakannya lagi, sebelum masuk ke tahapan seleksi ini, ia sudah membentuk tim talent scouting yang sudah di-briefing dan diarahkan terkait filosofi sepak bola yang diingini. Sehingga dalam menjaring bakat-bakat yang ada, Iwan sudah menggunakan form talent indentification yang sudah di-upgrade.

Iwan bersikeras bahwa proses talent scouting lama, sudah tak lagi relevan digunakan saat ini. Perbedaan mendasar dari form konsep baru dan lama ini, terletak pada konsep holistik atau mencakup keseluruhan poin-poin apa saja yang dibutuhkan.

"Karena kalau pakai form lama, itu kan satu-satu. Seperti bagaimana pemain menunjukkan passing, shooting dan kekuatannya. Itu sama saja kita kembali ke masa lalu," tambahnya.

Iwan menyebut proses identifikasi bakat yang digunakannya lebih bersifat menyeluruh. Artinya, menggabungkan semua elemen dalam sepak bola yang meliputi teknik, fisik dan mentalitas pemain. "Jadi yang saya sampaikan ini adalah form talent identification holistic," tegasnya.

Seperti diketahui, proses seleksi yang dipusatkan di Lapangan Borneo FC Training Centre, Kompleks Gelora Kadrie Oening Sempaja ini akan berlangsung hingga Kamis (18/5) besok. Namun, Iwan memastikan proses seleksi akan dilakukan dalam beberapa tahapan.

"Tapi saya tak ingin mengekspose lebih dulu. Yang jelas saat ini merupakan tahap pertama. Terus nanti ada tahap kedua. Pastinya, namanya seleksi akan ada yang tereliminasi," ucapnya lagi.

Terakhir, Iwan memohon doa dan restu dari seluruh masyarakat Kaltim, agar seleksi ini bisa berlangsung obyektif. "Mohon doa semua masyarakat Kaltim, agar seleksi ini benar-benar menghasilkan yang terbaik," tutupnya memungkasi.