Kalimantan Timur menjadi salah daerah yang memiliki wasit berkulaitas pada era 2000 an. Sebanyak 15 wasit Bumi Etam bahkan masuk di jajaran wasit yang memimpin kompetisi professional pada masa itu. Namun saat ini, situasi berbeda. Di Liga 1 hanya tiga wasit Kaltim yang bertugas, pun demikian di Liga 2 hanya tiga wasit.
Atas dasar itulah, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim berupaya mengupgrade sertifikasi wasit melalui kursus. Di tahun ini saja, Asprov sudah beberapa kali menghelat pelatihan wasit dari C3 hingga C2. Puncaknya, Asprov berhasil menyelenggarakan kursus C1 yang digelar di Samarinda hingga sepekan ke depan. Terdapat 21 peserta yang terdiri dari 12 wasit Kaltim dan sembilan dari daerah lain.
Ke-21 peserta itu nantinya akan ditempa oleh instruktur dari pusat. Adapun ketiga instruktur tersebut adalah, Yesayas, Yandri dan Oki Dwi Putra sebagai salah satu wasit yang masih aktif memimpin Liga 1 musim lalu. Ketua panitia Kursus Wasit C1, Nurdin mengatakan, tujuan utama dari pelaksaan kursus ini adalah untuk mengupgrade kualitas wasit di Kaltim.
“Tujuan utama adalah upgrade Sumber Daya Manusia (SDM) wasit di Kaltim. Selama seminggu ke depan mereka akan ditempa oleh instruktur baik wawasan di kelas maupun secara praktik di lapangan,” terang Nurdin.
Nurdin menuturkan, tujuan lain dari penyelenggaraan kursus ini adalah sebagai upaya untuk mengembalikan marwah perwasitan di Bumi Etam. Nurdin berharap, wasit-wasit yang keluar dari kursus ini nantinya bisa mendapatkan kesempatan bertugas di level professional.
“Kami dari komite wasit dan juga Asprov PSSI Kaltim ingin mendorong agar wasit Kaltim nantinya bisa berkiprah di level nasional. Sama seperti zaman kami dulu pada tahun 2000an, ada sekitar 15 wasit Kaltim yang bertugas di kompetisi professional,” papar dia